03 September 2024 12.10 WIB
Pada era Industri 4.0 dan Society 5.0, teknologi menjadi hal lumrah yang digunakan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat global. Namun, di Indonesia masih ditemukan berbagai bidang yang jauh dari peran teknologi. Hal tersebut diakibatkan oleh berbagai faktor penghambat, antara lain tertutupnya masyarakat terhadap perubahan, sulitnya aksesibilitas ke daerah pedalaman, dan kurang memadainya rekayasa teknologi. Dengan ini, perlu dilakukannya digitalisasi atau penerapan sistem digital ke berbagai aspek kehidupan masyarakat, terutama aspek pendidikan yang berperan penting dalam membentuk SDM berkualitas.
Mutu pendidikan dapat ditingkatkan melalui proses digitalisasi. Dapat diambil contoh seperti proses administrasi dan manajemen sekolah yang sangat membutuhkan peran teknologi. Teknologi menunjang proses pembelajaran yang berkualitas, bervariasi, dan menyesuaikan dengan kebutuhan siswa. Informasi terkait pembelajaran juga dengan mudah dapat diakses melalui internet. Melihat kondisi yang sangat diuntungkan ini, diperlukan adanya peran pemerintah untuk melengkapi sarana dan fasilitas digital dalam satuan pendidikan. Tidak hanya pada daerah perkotaan, masyarakat pedesaan juga perlu merasakan dampak positif dari digitalisasi dalam dunia pendidikan.
Sebagai pelajar dengan mutu tinggi, siswa/i Indonesia harus memanfaatkan kehadiran teknologi seperti smartphone dan laptop dengan bijak. Smartphone dapat kita gunakan untuk mengakses berbagai fakta dan data. Banyak sekali fitur-fitur yang memudahkan kita dalam belajar. Sementara laptop dapat kita gunakan untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah, membuat karya tulis ilmiah, dan melakukan banyak hal lainnya. Dengan memanfaatkan smartphone dan juga laptop ini dapat juga memungkinkan akses pengetahuan yang lebih luas dan fleksibel dari materi pembelajaran. Jangan sampai digitalisasi dalam pendidikan justru membuat kita terjebak dalam hal yang tidak berfaedah. Demi terciptanya Indonesia Emas 2045, bijak dalam berteknologi perlu dilakukan oleh seluruh kalangan.